Kekerasan Terhadap Perempuan

Sabtu, 24 April 2010


(Halo Kosmo - 24 April 2010)


Kekerasan terhadap perempuan menjadi isu universal yang tidak pernah habis untuk dibahas. Tidak pernah habis, karena memang sampai dengan saat ini tidak (atau belum) ditemukan cara - cara tepat untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.

Menurut Jufri Hard, salah seorang pemerhati perempuan, semua pihak ikut berpartisipasi dalam proses terjadinya kekerasan pada perempuan, termasuk perempuan itu sendiri. Akan tetapi, yang sebenarnya harus dirubah disini adalah pola pikir masyarakat yang telah terbentuk bahwa perempuan itu lemah. Dengan kondisi seperti ini masyarakat bisa "memaksa" perempuan untuk merasa lemah.

Kekerasan pada perempuan secara umum terbagi menjadi dua:

1. Kekerasan Publik.
2. Kekerasan Domestik.

Untuk yang terakhir ini, Jufri menyebutkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebagai contoh kasus. Sementara kekerasan itu sendiri dapat berbentuk: kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan emosional, kekerasan ekonomi, kekerasan psikologis, dll, yang sayangnya ternyata mayoritas dilakukan oleh orang - orang terdekat kita.

Bisa disebutkan bahwa kekerasan terhadap perempuan banyak terjadi disekitar kita. Tapi yang ada, kita cenderung membiarkan atau bahkan menjadi pelaku dari kekerasan itu sendiri. Berbagai peraturan dan Undang - Undang yang di buat belum mampu menghapus atau hanya sekedar menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan.

Sesungguhnya perempuan adalah makhluk yang paling berharga, dengan berbagai kelebihan. Hanya satu yang menjadi kekurangan dari perempuan, yaitu: tidak menyadari bahwa dirinya begitu berharga.


0 komentar: